Jargon tersebut sering kita dengar dan lihat di setiap promosi speedy. Namun, saya bukan akan promosi speedy, saya hanya akan berbagi pengalaman saya menggunakan layanan dari provider internet yang satu ini. Saya menggunakan layanan paket family dari speedy sejak oktober 2009. Saya cukup merogoh sekitar 150ribu tiap bulan untuk mendapatkan layanan koneksi internet unlimited dengan kecepatan 384 kbps untuk 3 GB pertama dan 128 kbps untuk selanjutnya. Loh, kok bisa cuma 150ribuan, kan paket family sekitar 200ribuan? Yap, saya mendapat informasi dari teman saya bahwa ada promo speedy community. Jika saya mendaftar speedy bersama 4 orang lainnya, kita bisa mendapatkan diskon (maaf saya lupa berapa persen) sehingga kita cukup membayar sekitar 150ribu tiap bulannya. Setelah tanya sana-sini, akhirnya saya meyakinkan diri untuk memilih layanan ini.
Layanan pendaftaran speedy memang sangat memuaskan. Kita tidak wajib mencari 4 orang teman untuk mendaftar paket ini. Petugas promosi dari speedy membantu kita mencari 4 orang. Bahkan, jika kita dapat mengajak teman, kita malah dapat komisi. Yap, tanpa prosedur yang berlibet, akhirnya speedy sudah terpasang di rumah. Lebih topnya lagi, saat itu ada promo bebas biaya instalasi sehingga kita hanya perlu membayar untuk membeli modem. Lebih beruntungnya lagi, kita dapat diskon untuk modem tersebut.
Boleh dibilang slogan speed that you can trust tersebut benar-benar dapat dipercaya. Speedy memberikan kepada kita layanan internet dengan
kecepatan koneksi yang dapat dipercaya. Dibanding beberapa provider internet yang saya gunakan sebelumnya, kecepatan speedy saat saya tes di speedtest.net tidak jauh dari kecepatan yang dijanjikan. Saat 3GB pertama, biasanya saya mendapatkan kecepatan koneksi sekitar 0,32 hingga 0,35 Mbps. Jarang sekali (bahkan tidak pernah) saya mendapatkan kecepatan di bawah 0,3 Mbps. Saat quota melebihi 3GB, kecepatan juga tidak jauh dari 128 kbps,yaitu sekitar 0,12 Mbps, jarang sekali mendapatka kecepatan di bawah 0,1 Mbps. Untuk masalah kecepatan, speedy patut diacungi jempol.
Apakah layanan speedy sebaik dengan kecepatannya?
Yap,pergantian tahun 2009 menjadi tahun 2010 menjadi titik di saat layanan speedy mulai rewel. Untuk masalah kecepatan, bisa dibilang tidak ada komplain. Namun, entah kenapa speedy seakan-akan mengikuti jejak salah satu penyedia layanan listrik di negeri ini. Sering sekali byar pet tanpa pemberitahuan. 1 Januari 2010, tiba-tiba speedy sama sekali tidak bisa konek. Dalam benak saya, saya masih berpikir positif mungkin jaringan sedang sangat sibuk di hari pergantian tahun seperti ini. Saya pun mencoba menelpon 147. Yap, kita akan dilayani dengan sangat ramah saat melaporkan adanya gangguan. Sehari kemudian, speedy sudah bisa digunakan untuk berselancar di dunia maya dengan kecepatan yang selalu dapat dipercaya. Sekitar seminggu hingga dua minggu kemudian, speedy tidak bisa konek lagi. Saya pun telpon 147 lagi. Hal itu berulang-ulang setiap satu hingga dua minggu sampai saat ini. Saya pun harus rutin menghubungi 147 tiap satu hingga dua minggu (Semoga saja petugas 147 tidak bosan mendengar suara saya). Yap, laptopku pun beristirahat sekitar 1-2 hari setiap satu hingga dua minggu.
Kejadian aneh muncul pada siang hari ini. Sore kemarin, earth days ala speedy kembali kumat. Adik saya pun telpon 147. Jawaban klasik pun muncul, "laporan akan kami proses paling lambar 3x24 jam. Jika lebih dari itu, Anda akan mendapat diskon 2%. Baik banget ya speedy itu, liburnya 3/30 hari (10%) tapi diskonnya cuma dapet 2%. Seminggu yang lalu saya hampir saja mendapatkan diskon tersebut namun baru sekitar 2,5 x 24 jam dari jam laporan (maaf tepatnya saya g ingat) speedy kembali bisa digunakan. Nah, siang tadi saya berharap saya bisa berselancar kembali untuk melihat hasil ujian komprehensif jilid 2. Namun, harapan saya hanyalah harapan yang belum menjadi kenyataan. Speedy belum bisa konek. Akhirnya, lagi-lagi saya menghubungi 147. Entah kenapa kali ini petugas 147 tidak menjawab seperti biasanya. Kali ini, saya diminta untuk menghubungi teknisi secara langsung. Well, saya diberi nomor telpon teknisi. Saya pun menelpon teknisi. Okay, saat itu sekitar pukul 11.30, teknisi menjanjikan akan segera datang dan memberi tahu bahwa akan dikenakan biaya sekitar 30ribu untuk setting modem. Saya merasa ada yang aneh karena saya mendapat gangguan tapi kok malah disuruh bayar. Saya pun menanyakan perihal biaya tersebut kepada teknisi tersebut beberapa kali untuk meyakinkan. Baiklah, saya pun menunggu bapak teknisi datang ke rumah saya. Detik demi detik hingga rasa mengantuk menyerang pun belum ada tanda-tanda teknisi akan datang. Hingga pukul 14.00, teknisi belum datang. Saya pun kembali menelpon 147. Selain menanyakan kapan teknisi akan datang, saya juga menanyakan biaya yang sedari tadi penuh tanda tanya. Ternyata, pelanggan tidak dikenai biaya untuk perbaikan gangguan, tidak ada biaya setting modem. Baiklah, saya pun meminta agar petugas telkom saja yang menghubungi teknisi agar segera datang dan masalah biaya tersebut tidak ikut menjadi polemik yang mendorong DPR untuk membentuk panja. hehehe... Mungkin biaya tersebut memang tidak seberapa, tapi jika ditumpuk-tumpuk maka tidak heran akan banyak lahir gayus kecil di negeri indonesia tercinta ini.
Baiklah, waktu sudah menunjukkan pukul 3:09, sudah satu jam saya menunggu teknisi menghubungi saya. Seperti yang sudah dijanjikan oleh petugas 147, jika dalam 1 jam teknisi tidak menghubungi, silakan hubungi kami kembali. Okay kawan, saya akan menghubungi 147 kembali.