Sunday, July 6, 2008

Microbial causing respiratry tract infection

Kali ini aku sisipkan sedikit rangkuman dari kuliah yang berjudul Microbial causing respiratry tract infection. Atas berbagai pertimbangan, catatan kuliah ini aku bagi dalam beberapa posting. Silakan menikmati hidangan pertama dari Microbial causing respiratry tract infection.

Mekanisme pertahanan pada saluran nafas atas
- bulu rambut pada hidung
- mucosilia. Silia ini akan menggerakkan mikroorganisme dengan cara menggerakkan mukus (yang diproduksi oleh sel goblet dan glandula submukosa). Mukus terdiri dari glikoprotein kompleks yang bisa menangkap mikroorganisme
- perubahan arah aliran udara dari sinus menuju faring. Turbinasi aliran udara ini berperan sebagai penghalang
- adenoid dan tonsil (sistem imun)
- penurunan pH mukosa untuk mencegah mikroorganisme menempel dan berkoloni di permukaan respirasi

Kondisi agar agen infeksi bisa menyebabkan infeksi
- Jumlah agen infeksi yang cukup
- Agen infeksi berada id udara
- Agen harus bertahan hidup di udar
- Agen harus ada di jaringan atau sel yang cocok

Mekanisme penghindaran oleh mikroorganisme
- Produksi kapsul : S.Pneumoniae, H.Influenza, N.Meningitidis, B.Anthracis
- Mengekspresikan protein yang dapat berikatan dengan sistem immun tertentu (protein A terletak di dinding S aureus, protein ini bisa mengikat IgG. Protein M terletak di villi Streptococcus Pyogenes, bisa menginaktivasi sistem komplemen)
- Kemampuan untuk replikasi di dalam sel (virus, chlamydia)
- Mekanisme agar dapat bertahan di dalam fagosit (Mycobacterium, Aspergillus)

Mekanisme terjadinya penyakit
- Agen infeksi memproduksi enzim perusak jaringan (kolagenase, hyaluronidase)
- Agen infeksi memproduksi toksin (toksin difteri, toksin pertussis)
- Agen penginfeksi tumbuh di dalam sel dan menghancurkan sel

Infeksi pada saluran pernafasan atas dan agen penyebabnya
- Common Cold : Rhinovirus, Adenovirus, Coronavirus, Myxovirus, Coxsakckie virus, Echovirus
- Sinusitis : Steptococcus Pneumoniae, Hemophilus influenza
- Pharingitis : Adenovirus, HSV, S.pyogenes, C.diphteriae
- Bronkhitis : Influenza virus, parainfluenza virus, Respiratory Syncitial Virus, M pneumoniae, C Pneumoniae
- Croup Bronchiolitis : Parainfluenza virus, RSV
- Whooping cough : Bordetella pertussis


Mekanisme pertahanan pada saluran pernafasan bawah
- Makrofag Alveolar (sel dust)
- Komponen komplemen
- Cairan alveolar yang mengandung surfaktan dan immunoglobulin (IgG, IgA,sIgA, IgE)
- Limfosit B dan Limfosit T
- Jaringan limfoid (BALT)
- Refleks batuk
- Pertahanan non spesifik di LRT : makrofag, fibronektin, lactoferrin, IgG, defensin, cathelicidin, collectin (protein surfaktan A dan D) dan komplemen. Surfaktan bisa bersifat bakterisidal, bersama dengan IgG dan fibronektin bisa mengopsonisasi bakteri.
- Sel epitelial berperan sebagai barrier penyebaran mikroorganisme dengan menghasilkan molekul antimikrobial dan ikut serta dalam perekrutan fagosit, menghasilkan chemokines seperti IL-8 dan MIP-2.

baca juga tentang nasopharynx dan anatomy cavum nasi