Pelangi merupakan dispersi dari cahaya putih menjadi 7 warna, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Begitu juga Pemilu Indonesia 2009. Dari sebuah cahaya putih di langit indonesia damai, bisa terdispersi menjadi 7 bahkan lebih cahaya yang sama namun berbeda panjang gelombang. Bagaimana bisa terjadi warna yang sama dengan panjang gelombang yang berbeda. Itulah keunikan indonesia. Dari sebuah atap bisa menuju ke pelimbahan yang berbeda.
Mungkin dengan memberikan pelangi damai di kontes pemilu indonesia 2009 dapat memberikan warna yang berbeda pada spektrum yang mirip namun arah cahaya berbeda tersebut. Biru pada langit indonesia, kuning pada pemilu 2009 dan merah pada kampanye damai. Entahlah bagaimana sebuah cahaya tersebut bisa terdispersi menjadi beberapa spektrum warna yang kembar identik namun memiliki tujuan yang berbeda.
Pelangi-pelangi di mata para pengamat kampanye ini tidak mengherankan karena kampanye damai ini bagai segitiga dengan sudut tidak beraturan. Sebuah titik bisa membentuk sudut-sudut lain yang mungkin identik bahkan kembaran. Tapi titik-titik identik tersebut bukanlah untuk membangun segitiga yang tegak berdiri. Titik-titik baru tersebut membawa titik puncak untuk berbaring membentuk segitiga tumpul tak beraturan.
Dan kini saatnya pelangi-pelangi tersebut menghilang seiring dengan redanya hujan badai di langit-langit indonesia tercinta. Kini pun saatnya serpihan pelangi tersebut berbaur menjadi sekumpulan dokter cakep.
Hanya ini puisi penuh pelangi untuk kampanye damai pemilu 2009. Sudah saatnya untuk kembali meniti masa depan untuk terwujudnya indonesia sehat 2010.
Mungkin dengan memberikan pelangi damai di kontes pemilu indonesia 2009 dapat memberikan warna yang berbeda pada spektrum yang mirip namun arah cahaya berbeda tersebut. Biru pada langit indonesia, kuning pada pemilu 2009 dan merah pada kampanye damai. Entahlah bagaimana sebuah cahaya tersebut bisa terdispersi menjadi beberapa spektrum warna yang kembar identik namun memiliki tujuan yang berbeda.
Pelangi-pelangi di mata para pengamat kampanye ini tidak mengherankan karena kampanye damai ini bagai segitiga dengan sudut tidak beraturan. Sebuah titik bisa membentuk sudut-sudut lain yang mungkin identik bahkan kembaran. Tapi titik-titik identik tersebut bukanlah untuk membangun segitiga yang tegak berdiri. Titik-titik baru tersebut membawa titik puncak untuk berbaring membentuk segitiga tumpul tak beraturan.
Dan kini saatnya pelangi-pelangi tersebut menghilang seiring dengan redanya hujan badai di langit-langit indonesia tercinta. Kini pun saatnya serpihan pelangi tersebut berbaur menjadi sekumpulan dokter cakep.
Hanya ini puisi penuh pelangi untuk kampanye damai pemilu 2009. Sudah saatnya untuk kembali meniti masa depan untuk terwujudnya indonesia sehat 2010.
ayo semangat mas..., mbok bagi-bagi ilmune
ReplyDeleteya to...
peace forever...
ReplyDeletenice post...
...have fun