Dalam Kuliah Metabolisme Kalsium dan PTH, dr.Hemi membahas tentang homeostasis Kalsium dan Fosfat. Sebenarnya aku udah dalam keadaan mengantuk karena barusan mengikuti "kuliah" dari om google tentang metabolisme kampanye damai. Terjemahan bebasnya adalah perubahan yang terjadi di kampanye damai. Langsung saja kita bahas bersama Homeostasis Kalsium dan Fosfat.
Dalam tubuh kita, Kalsium dan Fosfat membentuk ikatan kompleks sehingga keduanya dalam keadaan seimbang (misal, rasio Ca:P=1:1). Jika salah satu ada yang berubah, akan ada mekanisme untuk membuat seimbang kembali.
Misalnya pada hipokalsemia, kadar kalsium turun sehingga rasio Ca:P juga turun (misal 0,5:1). Mekanisme homeostasis pun terjadi. Glandula Parathyroid pun mensekresi PTH dan ginjal akan mensintesis vitamin D (calcitriol). Mekanisme untuk menaikkan kadar kalsium dalam darah pun terjadi. Di tulang terjadi pelepasan kalsium dan fosfat, di usus akan terjadi peningkatan absorbsi kalsium dan fosfat. Hasil akhirnya, terjadi peningkatan kadar kalsium dan Fosfat serum (rasio 1:1,5). Nah, ternyata mekanisme tersebut masih belum bisa menyeimbangkan kembali. Keadaan hiperfosfatemia ini diatasi oleh tubuh dengan peningkatan ekskresi phosphat melalui urin. Rasio kalsium dan phosphat pun kembali seimbang.
Demikian catatan kuliah tentang Homeostasis Kalsium dan Fosfat. Mohon maaf jika banyak kesalahan. Koreksi dan masukan dari kawan-kawan sangat kutunggu untuk memperbaiki catatan Homeostasis Calcium and Phosphat yang masih jauh dari sempurna ini.
Dalam tubuh kita, Kalsium dan Fosfat membentuk ikatan kompleks sehingga keduanya dalam keadaan seimbang (misal, rasio Ca:P=1:1). Jika salah satu ada yang berubah, akan ada mekanisme untuk membuat seimbang kembali.
Misalnya pada hipokalsemia, kadar kalsium turun sehingga rasio Ca:P juga turun (misal 0,5:1). Mekanisme homeostasis pun terjadi. Glandula Parathyroid pun mensekresi PTH dan ginjal akan mensintesis vitamin D (calcitriol). Mekanisme untuk menaikkan kadar kalsium dalam darah pun terjadi. Di tulang terjadi pelepasan kalsium dan fosfat, di usus akan terjadi peningkatan absorbsi kalsium dan fosfat. Hasil akhirnya, terjadi peningkatan kadar kalsium dan Fosfat serum (rasio 1:1,5). Nah, ternyata mekanisme tersebut masih belum bisa menyeimbangkan kembali. Keadaan hiperfosfatemia ini diatasi oleh tubuh dengan peningkatan ekskresi phosphat melalui urin. Rasio kalsium dan phosphat pun kembali seimbang.
Demikian catatan kuliah tentang Homeostasis Kalsium dan Fosfat. Mohon maaf jika banyak kesalahan. Koreksi dan masukan dari kawan-kawan sangat kutunggu untuk memperbaiki catatan Homeostasis Calcium and Phosphat yang masih jauh dari sempurna ini.
No comments:
Post a Comment