Monday, June 2, 2008

PROTEIN DAN ASAM AMINO

Asam Amino

Sesuai dengan namanya, asam amino terdiri dari gugus asam (-cooh) dan gugus amin (-nh2)

Pada titik isoelektris, asam amino berbentuk:




Asam amino dalam bentuk ion tersebut dinamakan zwitter ion yang bersifat amfoter (bisa bsersifat asam maupun basa).

Pada pH dibawah titik isoelektrisnya, asam amino berbentuk



Pada pH di atas titik isoelektrisnya, asam amino akan berbentuk


Asam amino mempunyai paling sedikit 1 C asymetris (kecuali glisin), sehingga bersifat optis aktif.


Penggolongan asam amino

  1. Esensial vs non essensial

    Asam amino essensial adalah asam amino yang diperlukan tubuh namun tubuh tidak mampu mensintesis.

    HaVe A LITTLe More

    Histidin Valin Lisin Isoleusin Triptophan Treonin Leusin Methionin

    Histidin dan arginin sering disebut asam amino semi essensial karena tubuh dapat mensintesis namun tidak mencukupi kebutuhan

  2. Berdasarkan Rantai R

    Rantai alifatis : glisin,valin,alanin,leusin,isoleusin

    Gugus –OH : serin,treonin,tyrosin

    S : sistein, methionin

    Gugus asam : aspartat, asparagin, glutamate,glutamine

    Gugus basa : arginin,lisin,hydroksilisin,histidin

    Cincin aromatis : tyrosin,tryptophan,fenilalanin,histidin

    Asam imino : prolin, hidroksiprolin



PROTEIN

Protein merupakan asam rantai asam amino dengan ikatan peptide yang terbentuk dari gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino yang lain.

2 asam amino : dipeptida

3 : tripeptida

4 : tetrapeptida

>4 : polipeptida

>100 : protein


Untuk mengetahui urutan asam amino dari suatu protein:

  1. Hidrazinolisis
  2. Reagen Sanger 1-fluoro-2,4 dinitrobenzena
  3. Reagen Edmann fenilisotiosianat
  4. Pencernaan dengan aminopeptidase atau karboksipeptidase

Klasifikasi protein

  1. Bentuk

    Fibrosa :sumbu panjang : sumbu pendek >10

    Kolagen,fibrin,keratin

    Globulin : sumbu panjang : pendek < 10, biasanya 3 atau 4

    Globulin, albumin, insulin,

  2. Elemen penyusun
    1. Sederhana : bila dihidrolisis, menghasilkan asam amino saja
      1. Albumin : larut dalam air,asam dan basa.

        Mengendap dalam ammoniumsulfat jenuh

      2. Globulin : larut dalam asam dan basa, tidak larut dalam air

        Mengendap dalam ammoniumsulfat setengah jenuh

      3. Glutelin dalam gandum
      4. Prolamin : larut dalam alcohol 70 – 80%. Zein dalam jagung, gliadin dalam gandum
      5. Albuminoid(skleroprotein) kolagen dan keratin
      6. Histon : banyak mengandung asam amino basis
      7. Protamin : bersifat basa

        Tidak dapat digumpalkan dengan pemanasan

        Contoh : salmin dalam ikan salem

    2. Protein terkonjugasi
      1. Nucleoprotein : PS + asam nukleat. Contoh: nukleohiston dan nuklein
      2. Glikoprotein : PS + karbohidrat. Contoh : musin
      3. Lipoprotein : PS + lipid. Contoh : fosfolipid,kolesterol
      4. Fosfoprotein : PS + phosphate. Contoh : kasein
      5. Kromoprotein : PS + zat warna. Contoh : Hb,hemosianin, sitokrom
      6. Metaloprotein : PS + logam. Contoh : seruloplasmin (Cu), siderofiin (Fe)
    3. Derivate protein
      1. Derivate protein primer : senyawa yang dihasilkan dari dekomposisi protein. Contoh : koagulum protein,protean,metaprotein
      2. Derivate protein sekunder : produk hidrolisis protein. Contoh : proteosa, pepton,peptide, diketopiperazin
  3. Fungsi dalam Tubuh

    Katalis : enzim

    Kontraksi : aktin dan myosin

    Pengaturan : calmodulin

    Regulasi gen : histon

    Hormon : insulin

    Proteksi : immunoglobulin

    Struktural : kolagen,keratin

    Transport : albumin

Struktur Protein

  1. Struktur primer : dibentuk oleh ikatan peptide dalam 1 rantai polipeptida
  2. Struktur sekunder : alfa helix
  3. Struktur tersier : berbentuk melipat karena adanya ikatan disulfide dan van der walls
  4. Struktur kuartener : beberapa polipeptida menjadi satu.



Pembahasan Praktikum

  1. Biuret

    Tujuan : mengetahui adanya ikatan peptide

    Prosedur : protein + NaOH + CuSO4

    Fungsi reagen

    1. NaOH : mencegah endapan Cu(OH)2, memecah ikatan protein sehingga terbentuk urea, sbg katalisator
    2. CuSO4 : donor Cu2+

    Dasar reaksi : reaksi positif ditandai dengan terjadinya warna ungu karena adanya kompleks yang terjadi antara ikatan peptide dengan O dari
    air. Reaksi ini disebut reaksi biuret karena positif terhadap biuret (kondensasi 2 molekul urea)

    2CO(NH2)2 à CONH2 – NH --CONH2 (biuret) + NH3

    CuSO4+ 2H2O à Cu(OH)2 + H2SO4

    Cu(OH)2 + NH3 à warna ungu

    Reaksi juga positif terhadap senyawa organic yang mempuyai gugus CO(NH2), SC(NH2), NHC(NH2), H2C(NH2)

    Ikatan peptide panjang
    à
    ungu

    Ikatan peptide pendek
    à
    pink


  2. Milon Nase

    Tujuan : mengetahui adanya gugus hidroksifenil ( tyrosin)

    Prosedur : protein + reagen merkurisulfat (HgSO4 +H2SO4) à panaskan àkuning àdinginkan + NaNO2
    à panaskan à merah

    Fungsi reagen : HgSO4 sbg donor Hg2+

    H2SO4 memberi suasana asam agar Hg tidak mengendap, menghidrolisis protein agar terdapat tyrosin

    NaNO2 mereduksi Hg

Prinsip reaksi : pengikatan Hg pada hidroksifenil menghasilkan kompleks berwarna merah







  1. Hopkins Cole

    Tujuan : menunjukkan adanya inti indol dari triptofan

    Prosedur : protein + formaldehid+ merkurisulfatàaliri dengan asamsulfat

    Prinsip reaksi : kondensasi 2 inti indol dan aldehid menyebabkan adanya cincin ungu pada bidang batas











  2. Xanthoprotein

    Tujuan : menunjukkan adanya inti benzene (cincin fenil). Untuk identifikasi tyrosin,trptophan, fenilalanin

    Prosedur : protein + HNO3 à + NaOH berlebih

    Prinsip reaksi :









  3. Sulfur

    Tujuan : mengidentifikasi asam amino yang mengandung gugus S (sistein,methionin)

    Prosedur : protein + NaOH àpanaskan à +Pb(CH3COO)2

    Fungsi reagen : NaOH mengubah S organic menjadi S anorganic

    Pb-asetat sbg donor Pb2+

    Prinsip reaksi :


    SH-CH2-CH(NH3)+-COO- + NaOH à Na2S

    Na2S + Pb(CH3COO)2 à PbS (hitam)





  4. Ninhydrin

    Tujuan : menunjukkan adanya asam amino

    Prosedur : protein + triketohydrindenehidrat

    Prinsip reaksi :

    Ninhydrin merupakan oksidator yang menyebabkan dekarboksilasi oksidatif dari asam amino yang menghasilkan CO2, NH3, dan aldehid yang rantainya lebih pendek 1 C dari asam amino asalnya. Ninhydrin yang tereduksi akan bereaksi dengan NH3 sehingga membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan absorpsi warna maksimum pada panjang gelombang 570 nm.










  5. Pengendapan oleh Garam Metalik

    Dasar reaksi : penetralan muatan

    Pada pH alkalis dari titik isoelektris, protein bermuatan (-). Dengan adanya ion (+) dari logam,akan terjadi penetralan muatan dan protein mendekati titik isoelektris sehinggan mengendap. Endapan akan larut dengan penambahan alkali encer

  6. Pengendapan oleh alkaloid

    Dasar reaksi : penetralan muatan

    Pada pH lebih asam dari titik isoelektris, protein bermuatan (+). Dengan adanya ion (+) dari asam sulfosalisilat,asam tugstat, asam pikrat,akan terjadi penetralan muatan dan protein mendekati titik isoelektris sehinggan mengendap. Endapan akan larut dengan penambahan asam encer


  7. Pengendapan oleh garam dan alcohol pekat

    Protein dapat diendapkan oleh alcohol dan ammoniumsulfat karena protein mempunyai gugus –NH2, -NH, -OH , -CO yang mengikat air. Alkohol dan ammonium sulfat yang bersifat higroskopis akan menarik air tersebut sehingga protein kehilangan air, mempunyai kelarutan terkecil dan mudah mengendap

  8. Pengendapan albumin dan globulin

    Dasar reaksi : denaturasi protein adalah rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein. Dapat disebabkan karena pemanasan dan penambahan asam kuat. Denaturasi hanya merusak ikatan sekunder, tertier, dan kuartener.

  9. Efek asam kuat

    Dasar reaksi : denaturasi protein adalah rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein. Dapat disebabkan karena pemanasan dan penambahan asam kuat. Denaturasi hanya merusak ikatan sekunder, tertier, dan kuartener.

  10. Efek formaldehid

    Dasar reaksi : asam amino yang berikatan dengan formaldehid akan bereaksi asam (kehilangan sifat basa) karena formaldehid terikat pada gugus amin membentuk derivate asam amino dimetilol.


Refferensi:

Harper's Illustrated Biochemistry (Harper's Biochemistry)

2 comments:

  1. thanks,,dah mempermudah saya membuat laporan kimia analitik

    ReplyDelete
  2. Thanks ....data ya,,udah membantu menyelesaikan tugas biokimia

    ReplyDelete