Cerita Dewasa

Cerita tentang dewasa dan kedewasaan tiba-tiba menjadi sebuah tanda tanya ketika saya tersadar bahwa dua hari (23 Juli 2009) lagi ada hari anak nasional. Kapankah seorang anak dapat dikatakan dewasa? Bagaimana cerita perjalanan seorang anak hingga bisa dikatakan telah menjadi dewasa? Jika sudah dewasa, bolehkah mendapat hak tambahan seperti cerita dewasa, cerita panas, atau nonton film 17 tahun keatas?

Ngomongin tentang hak, hak anak sepertinya belum dilindugi oleh negara ini. Berbagai cerita yang memilukan seperti ledakan bom JW Marriott, dan juga beberapa cerita memalukan seperti video mesum artis, telah mengalihkan perhatian bangsa ini dari cerita tentang anak-anak bangsa. Anak-anak yang bukan hanya dapat mengembalikan jati diri bangsa, namun juga bisa membentuk jati diri bangsa saat mereka dewasa nanti.

Namun, bagaimana kelanjutan cerita perjalanan anak bangsa tersebut sangatlah bergantung pada orang-orang yang sudah dewasa terlebih dahulu. Cara orang dewasa mewarnai kehidupan anak akan sangat mempengaruhi bagaimana anak-anak tersebut menemukan jati diri hingga dewasa nanti. Jika sejak kecil, anak-anak tersebut tidak dikenalkan dengan budaya-budaya luhur bangsa, bagaimana mereka bisa mengembalikan dan membentuk jati diri bangsa saat mereka dewasa nanti.

Anak-anak mungkin jauh lebih mengenal harry potter dibanding ande-ande lumut. Adegan-adegan untuk dewasa seperti ciuman memang ada di dalam cerita ande-ande lumut, namun pesan-pesan moral dalam cerita tersebut jauh lebih tinggi sehingga adegan ciuman tidak menonjol seperti dalam cerita dewasa yang mengumbar sensualitas.

Kalau pun ada sinetron bawang merah bawang putih, cerita dalam sinetron tersebut sangat jauh berbeda dibanding cerita bawang merah bawang putih yang penuh dengan nilai-nilai pendidikan. Cerita yang terkandung dalam sinetron bawang merah bawang putih justru lebih cocok untuk konsumsi remaja dan dewasa dibanding anak-anak.

Adakah cerita cinta untuk anak-anak indonesia yang mengajarkan tentang dewasa dan kedewasaan agar bisa membangun bangsa ini saat dewasa kelak?