Aku kira Sandbox, Ternyata...

Mungkin memang bener kata orangtua. Bangunlah pagi-pagi. Jangan bangun kesiangan biar rejeki nggak kelewatan. Pagi di saat ayam-ayam sudah berkokok. Pagi di saat secercah sinar akan segera turun dari langit. Memang benar adanya jika menunggu detik-detik matahari terbit adalah rejeki yang nggak boleh terlewatkan. Indahnya luar biasa..Untunglah dunia ini bukanlah dataran atau pun kotak. Untung saja heliocentris hanya sebuah teori, geocentris belum terpatahkan, dan egocentris belum menguasai negri ini..Bukan jam pasir yang akan kita tunggu dalam sehari untuk 5 tahun..bukan pula sandbox atau kotak pasir.

Sungguh saya juga tidak mengerti kenapa saya ngelantur seperti ini. Tiba-tiba terbangun jam 3 pagi. Kilatan cahaya pun menyilaukan pandangan. Ya! Kilatan cahaya dari pendingin laptop yang belum dimatikan. Betapa miris melihat pemborosan energi di balik gemerlapnya cahaya di gelapnya malam, ini bukan dunia gemerlap.

Beberapa hari ini saya bangun kesiangan, kuliah pun hampir pasti kesiangan. Ada sebuah keunikan dalam beberapa hari ini. Liputan Kontes Cinta Aristia Wida Rukmi yang mengudara 6 hari yang lalu ini benar-benar aneh. Beberapa jam setelah mengudara, google sudah mengidentifikasi kontes bercinta ini. Entah ejakulasi dini atau impotensi, tiba-tiba baru sehari saja Aristia Wida Rukmi menghilang dari google.

Entah karena sudah kehabisan stamina, atau malah terlalu terburu-buru mengumbar cinta, kenapa bisa ejakulasi dini? Atau jangan-jangan google sedang membawanya kedalam kamar rahasia karena tak ingin tertangkap basah dalam bercinta. Hanya berharap nggak dimasukin kamar sandbox. Hampir 5 hari tidak muncul juga, aku kira sandbox. Begitu bangun pagi, ternyata harapan itu masih ada. Bukan sandbox seperti yang aku kira, ternyata...

Ternyata saya lapaaar..because it takes me by surprise, I wake up from the illusion and i realize that indomie seleeeraku, siapa presidenku..?