Tuesday, February 10, 2009

Kedamaian di tengah panasnya jogja

Kedamaian sangat daku rindukan ditengah kota jogja yang begitu panas ini. Pagi-pagi daku langsung senam pagi biar nggak kram perut saat optimalisasi kata kunci pemilu indonesia 2009. Panasnya kota jogja siang ini apakah berhubungan dengan panasnya pemilu indonesia 2009?Belakangan ini, jogja makin rindang oleh banner dan bendera kampanye partai yang tumbuh lebat di pinggiran jalan kota yogya ini.
Yogya yang dulu pernah menjadi ibukota negara indonesia ini merupakan salah satu barometer politik di indonesia. Meski pun jumlah penduduk jogja tidak dapat menjadi barometer penduduk indonesia, namun kultur budaya di yogya mewakili budaya yang ada di seluruh indonesia. Selain sebagai kota pendidikan, jogja juga merupakan kota wisata. Tak heran jika di jogja dapat ditemukan berbagai warna dari seluruh indonesia. Pemuda-pemudi dari seluruh indonesia pun banyak yang berbondong-bondong ke jogja untuk menuntut ilmu. Kemungkinan, banyak pula yang berbondong-bondong mampir ke jogja untuk mengikuti panasnya kampanye damai pemilu indonesia 2009 yang juga berawal dari jogja.
Kembali ke jogja yang sedang panas ini, kini daku semakin bertanya. Beberapa hari ini jogja diselimuti mendung. Debu-debu pun ditelanjangi oleh derasnya guyuran air hujan. Berhubung aku bukan ahli meteorologi dan geofisika, aku pun bukan siapa-siapa, daku nggak tahu kenapa jogja hari ini begitu panas. 10 Februari 2009 ini mentari begitu terik menyengat jiwa. Sengatan mentari ini jauh lebih panas daripada cerita panas. ya iyalah, cerita panas kok dibandingin sama matahari??!Kompor aja jauh lebih panas dibanding dengan cerita panas.
Heran begitu heran kenapa banner kampanye pemilu yang tumbuh lebat ini nggak mampu menggantikan kedamaian dan kesejukan yang dihasilkan oleh rimbunnya hijau daun. Hijau daun yang membuat kita merasa damai jika berada di bawah kerimbunannya. Aku begitu rindu akan kedamaian dan kesejukan di saat aku sedang disengat panasnya mentari di atas langit jogja ini.
Yasudahlah dari pada terus mengharapkan kedamaian yang tak kunjung datang,malah panas yang semakin menjadi-jadi. Lebih baik daku membaca ulang kuliah hari ini. Kedamaian di tengah panasnya jogja siang ini memang diharapkan oleh setiap orang yang kepanasan. ya iyyalaah..
Luntang luntung mengharap damai cukup sampai di sini. Mari kembali kuliah..

1 comment:

  1. yo ayo belajar jangan terlupakan...
    ^haduh gak ngaca saya, hhe,..
    Yang penting tetep damai...

    ReplyDelete