Sunday, August 17, 2014

Apakah konsumsi mie instan meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke?

Sebuah penelitian yang dimuat dalam The Journal of Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi mie instan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik yang meliputi penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Konsumsi mie instan di Asia memang cukup tinggi, terutama di Korea Selatan. Saat ini di negeri yang terkenal dengan K-Pop itu terjadi peningkatan masalah kesehatan yang cukup tinggi terutama penyakit jantung dan meningkatnya angka obesitas. Hubungan antara tingginya konsumsi mie instan dan meningkatnya sindrom metabolik di korea selatan inilah yang menggelitik rasa penasaran peneliti.

Penelitian yang dilakukan Dr.Shin ini juga menunjukkan sebuah fakta baru bahwa peningkatan risiko penyakit jantung pada konsumsi mie instan ini lebih terlihat pada wanita. Selain perbedaan kebiasaan makan dan akurasi dalam penyampaian pelaporan makanan, perbedaan gender ini dapat terjadi karena adanya bahan kimia yang digunakan pada kemasan stirofoam mie instan yaitu bisphenol (BPA). Zat kimia ini diketahui mengganggu fungsi beberapa hormon, terutama esterogen, padahal esterogen inilah hormon pada wanita yang melindungi dari penyakit jantung.

Penelitian ini mengingatkan pada pentingnya memilih makanan yang sehat agar terhindar dari berbagai penyakit.

Referensi:
H. J. Shin, E. Cho, H.-J. Lee, T. T. Fung, E. Rimm, B. Rosner, J. E. Manson, K. Wheelan, F. B. Hu. Instant Noodle Intake and Dietary Patterns Are Associated with Distinct Cardiometabolic Risk Factors in Korea. Journal of Nutrition, 2014; 144 (8): 1247 DOI: 10.3945/jn.113.188441